LAHAN MAKANAN
A. PENGERTIAN PENGOLAHAN MAKANAN
Pengertian pengolahan makanan pada dasarnya sama ,
yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi matang melalui proses
pemanasan. Secara definitif pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah
proses peman
LAHAN MAKANAN
A. PENGERTIAN PENGOLAHAN MAKANAN
Pengertian pengolahan makanan pada dasarnya sama ,
yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi matang melalui proses
pemanasan. Secara definitif pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah
proses pemanasan pada makanan hingga menjadi lebih enak , mudah dikunyah, dan
mengubah bentuk penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang
merugikan kesehatan.
Pengolahan makanan merupakan salaah satu proses
penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara sesuai untuk
setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu , proses memasak
hanya berlangsung selama panas mengenai bahan makanan. Untuk mengolahan sebuah
makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik mengolah makanan.
B. PENERAPAN TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN
Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah
bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar
pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas
basah ( moist heat ) dan teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking
).
1.
Teknik Pengolahan Makanan
Panas Basah ( Moist Heat )
Teknik pengolahan makanan panas basah adalah
mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock
), air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah
ini memiliki berbagai cara di antaranya :
a. Teknik Boiling
Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang
sudah mendidih. Untuk melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus
dipenuhi , yaitu sebagai berikut :
1. Cairan harus mendidih
2. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah
bahan makanan yang akan diolah.
3. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi.
4. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk
mencegah bersatunya kemabali dalam cairan sehingga memengaruhi mutu makanan.
Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti ,
daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang.
b. Teknik Poaching
Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching
dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah
titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses poaching
berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar 83 ◦c – 95 ◦c. Untuk
melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
1. Suhu poaching dibawah titik didih berkisar
83 ◦c – 95 ◦c.
2. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya
bahan makanan.
3. Makanan harus tertutup dari cairan.
4. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak
luntur.
Teknik dasar pengolahan poaching, dapat dilakukan untuk
mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas
binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur.
c. Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan
makanan dengan cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan yang akan
direbusdalam panci penutup dan api kecil secara perlahan-lahan. Untuk melakukan
teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut
:
1. Teknik merebus dalam cairan yang sedikit.
2. Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama
besarnya.
3. Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan
daging dalam braising pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai
terendam seluruhnya.
4. Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan
mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya
kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik.
5. Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan
ditutup rapat dan masukan dalam oven. Apabila diolah diatas kompor ( perepian
), posisi braising pan tertutup.
Syarat –syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai
berikut :
1. Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.
2. Daging disaute dengan mentega hingga warnanya
kecoklatan.
3. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus
pada saat menghidangkan.
4. Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah
cairan bila telah berkurang.
d. Teknik Stewing
Stewing ( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang
terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu
dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu
susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses
stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir
stewing, karena dalam dagin dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah
makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut :
1. Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air
mendidih, agar kotorannya hilang
2. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan
diolah.
3. Saus untuk stewing dikentalkan dengan
memakai tepung maizena.
4. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering
diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur.
e. Steaming
Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air
mendidih. Teknik ini bisa dikenal dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan
pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir le sekeliling
bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu
memperhatikan beberapa syarat berikut :
1. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu
diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan uap.
2. Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan
jumlah bahan yang dikukus.
3. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan
sentuhan uap air langsung.
4. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air
kukusan habis, makanan yang dikukus akan beraroma hangus.
5. Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus
tepat.
2. Teknik Pengolahan Panas
Kering ( Dry Heat Cooking )
Teknik pengolahan panas kering ( dry heat
cooking ) adalah mengohah makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep
frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling.
A. Deep frying
Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng
menggunakan minyak dalam jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng
betul-betul tenggelam dalam minyak dan meperoleh hasil yang krispi atau kering.
Terdapat 4 cara styledeep fat frying yang populer, yaitu :
1. Cara Perancis ( A’la Fraincaise, French Style
)
a. Bahan makanan di marinade lalu dilapisi dengan
tepung terigu atau maizena.
b. Lalu goreng dalam minyak banyak dan panas.
2. Cara Inggris ( A’la Englaise, English Style
)
a. Di marinade dalam bumbu lalu tiriskan.
b. Celupkan dam putih telur lalu tepung panir. Ulangi
sekali lagi.
c. Goreng dalam minyak yang panas.
3. Cara Only ( Al Only, Only Style )
a. Makanan yang akan digoreng docelupkan dalam
adonan.
b. Kemudian langsung digoreng dalam minyak yang
panas.
4. Cara menggoreng polos
a. Bahan dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak.
b. Kemudian langsung digoreng dengan minyak yang
banyak dan panas
B. Shallow Frying
Shallow frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan
cepat dalam minyak goreng yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu
memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng
berbentuk cairan: minyak kelapa, minyak salad, minyak jagung, atau minyak
zaitun.
2. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang
sedikit.
3. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas
sesuai suhu yang diinginkan.
4. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat.
Terdapat 2 cara dalam pengolahan shallow frying,
yaitu cara pan frying dan sauteing. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan
minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara
ini, antara lain telur mata sapi, daging, ommelet scrambled eggs, serta
unggas yang lunak dan dipotong tipis. Sauteing adalah mengolah bahan makanan
dengan menggunakan sedikit minyak sambil diaduk dan dilakakukan sacara cepat.
Teknik ini sering dilakukan pada masakan cina, dan dipakai sebagai teknik
penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia
disebut oseng-oseng (tumisan). Bahan makanan yang dimasak dengan cara ini,
antara lain onion chopped (bawang bombay cincang),daging, sayuran, dan
bumbu.
C. Roasting
Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara
memanggang bahan makanan dalam bentuk besar didalam oven. Roasting
bentuk seperti oven. Sumber panasnya berasal dari kayu bakar, arang, gas,
listrik, atau micriwave oven. Waktu meroasting sumber panas berasal dari
seluruh arah oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak
berulaang kali untuk memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut.
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan
beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Pada saat pengolahan harus dibolak-balik agar
matangnya merata.
2. Daging jenis lain jangan sering dibolak-balik
untuk mencegah pengerutan.
3. Jika pada saat meroasting makanan menjadi kering,
perlu dibasahi permukaannya dengan lemak atau cairan lemak yang keluar dari
makanan tersebut.
4. Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat
kematangan daging untuk mengetahui tingkat kematangan daging.
5. Daging utuh tidak berlemak, perlu dilarding.
D. Baking
Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven
dengan panas dari segala arah. Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan
loyang yang berisi air didalam oven, yaitu bahan makanan diletakkan dalam
loyang. Contoh : puding karamel, hot puding franfrurt.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu
sebagai berikut :
1. Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai
suhu yang dibutuhkan.
2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan
posisi yang tepat.
3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan
selama proses baking.
5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali
makanan.
Penerapan teknik dasar baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan
makanan, diaantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
E. Grilling
Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan
besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan
diatas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 ◦c. Grill juga dapat
dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.
Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan
diolah mauoun pada alat yang digunakan.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan
beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk.
Daging direndam dengan bumbu (dimarinade) sebelum digrill.
2. Kemudian mengolesi permukaan gridle dan
bahan makanan dengan minyak goreng untuk menghindari lengket.
3. Pergunakan jepitan untuk membalik makanan.
Penerapan teknik dasar grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan
makanan diantaranya daging, daging cincang,ikan, dan ayam.
Pengolahan makanan merupakan salaah satu proses
penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara sesuai untuk
setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu , proses memasak
hanya berlangsung selama panas mengenai bahan makanan. Untuk mengolahan sebuah
makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik mengolah makanan.
B. PENERAPAN TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN
Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah
bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar
pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas
basah ( moist heat ) dan teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking
).
1.
Teknik Pengolahan Makanan
Panas Basah ( Moist Heat )
Teknik pengolahan makanan panas basah adalah
mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock
), air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah
ini memiliki berbagai cara di antaranya :
a. Teknik Boiling
Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang
sudah mendidih. Untuk melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus
dipenuhi , yaitu sebagai berikut :
1. Cairan harus mendidih
2. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah
bahan makanan yang akan diolah.
3. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi.
4. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk
mencegah bersatunya kemabali dalam cairan sehingga memengaruhi mutu makanan.
Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti ,
daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang.
b. Teknik Poaching
Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching
dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah
titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses poaching
berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar 83 ◦c – 95 ◦c. Untuk
melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
1. Suhu poaching dibawah titik didih berkisar
83 ◦c – 95 ◦c.
2. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya
bahan makanan.
3. Makanan harus tertutup dari cairan.
4. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak
luntur.
Teknik dasar pengolahan poaching, dapat dilakukan untuk
mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas
binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur.
c. Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan
makanan dengan cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan yang akan
direbusdalam panci penutup dan api kecil secara perlahan-lahan. Untuk melakukan
teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut
:
1. Teknik merebus dalam cairan yang sedikit.
2. Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama
besarnya.
3. Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan
daging dalam braising pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai
terendam seluruhnya.
4. Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan
mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya
kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik.
5. Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan
ditutup rapat dan masukan dalam oven. Apabila diolah diatas kompor ( perepian
), posisi braising pan tertutup.
Syarat –syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai
berikut :
1. Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.
2. Daging disaute dengan mentega hingga warnanya
kecoklatan.
3. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus
pada saat menghidangkan.
4. Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah
cairan bila telah berkurang.
d. Teknik Stewing
Stewing ( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang
terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu
dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu
susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses
stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir
stewing, karena dalam dagin dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah
makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut :
1. Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air
mendidih, agar kotorannya hilang
2. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan
diolah.
3. Saus untuk stewing dikentalkan dengan
memakai tepung maizena.
4. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering
diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur.
e. Steaming
Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air
mendidih. Teknik ini bisa dikenal dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan
pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir le sekeliling
bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu
memperhatikan beberapa syarat berikut :
1. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu
diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan uap.
2. Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan
jumlah bahan yang dikukus.
3. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan
sentuhan uap air langsung.
4. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air
kukusan habis, makanan yang dikukus akan beraroma hangus.
5. Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus
tepat.
2. Teknik Pengolahan Panas
Kering ( Dry Heat Cooking )
Teknik pengolahan panas kering ( dry heat
cooking ) adalah mengohah makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep
frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling.
A. Deep frying
Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng
menggunakan minyak dalam jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng
betul-betul tenggelam dalam minyak dan meperoleh hasil yang krispi atau kering.
Terdapat 4 cara styledeep fat frying yang populer, yaitu :
1. Cara Perancis ( A’la Fraincaise, French Style
)
a. Bahan makanan di marinade lalu dilapisi dengan
tepung terigu atau maizena.
b. Lalu goreng dalam minyak banyak dan panas.
2. Cara Inggris ( A’la Englaise, English Style
)
a. Di marinade dalam bumbu lalu tiriskan.
b. Celupkan dam putih telur lalu tepung panir. Ulangi
sekali lagi.
c. Goreng dalam minyak yang panas.
3. Cara Only ( Al Only, Only Style )
a. Makanan yang akan digoreng docelupkan dalam
adonan.
b. Kemudian langsung digoreng dalam minyak yang
panas.
4. Cara menggoreng polos
a. Bahan dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak.
b. Kemudian langsung digoreng dengan minyak yang
banyak dan panas
B. Shallow Frying
Shallow frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan
cepat dalam minyak goreng yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu
memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng
berbentuk cairan: minyak kelapa, minyak salad, minyak jagung, atau minyak
zaitun.
2. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang
sedikit.
3. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas
sesuai suhu yang diinginkan.
4. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat.
Terdapat 2 cara dalam pengolahan shallow frying,
yaitu cara pan frying dan sauteing. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan
minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara
ini, antara lain telur mata sapi, daging, ommelet scrambled eggs, serta
unggas yang lunak dan dipotong tipis. Sauteing adalah mengolah bahan makanan
dengan menggunakan sedikit minyak sambil diaduk dan dilakakukan sacara cepat.
Teknik ini sering dilakukan pada masakan cina, dan dipakai sebagai teknik
penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia
disebut oseng-oseng (tumisan). Bahan makanan yang dimasak dengan cara ini,
antara lain onion chopped (bawang bombay cincang),daging, sayuran, dan
bumbu.
C. Roasting
Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara
memanggang bahan makanan dalam bentuk besar didalam oven. Roasting
bentuk seperti oven. Sumber panasnya berasal dari kayu bakar, arang, gas,
listrik, atau micriwave oven. Waktu meroasting sumber panas berasal dari
seluruh arah oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak
berulaang kali untuk memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut.
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan
beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Pada saat pengolahan harus dibolak-balik agar
matangnya merata.
2. Daging jenis lain jangan sering dibolak-balik
untuk mencegah pengerutan.
3. Jika pada saat meroasting makanan menjadi kering,
perlu dibasahi permukaannya dengan lemak atau cairan lemak yang keluar dari
makanan tersebut.
4. Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat
kematangan daging untuk mengetahui tingkat kematangan daging.
5. Daging utuh tidak berlemak, perlu dilarding.
D. Baking
Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven
dengan panas dari segala arah. Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan
loyang yang berisi air didalam oven, yaitu bahan makanan diletakkan dalam
loyang. Contoh : puding karamel, hot puding franfrurt.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu
sebagai berikut :
1. Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai
suhu yang dibutuhkan.
2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan
posisi yang tepat.
3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan
selama proses baking.
5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali
makanan.
Penerapan teknik dasar baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan
makanan, diaantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
E. Grilling
Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan
besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan
diatas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 ◦c. Grill juga dapat
dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.
Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan
diolah mauoun pada alat yang digunakan.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan
beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk.
Daging direndam dengan bumbu (dimarinade) sebelum digrill.
2. Kemudian mengolesi permukaan gridle dan
bahan makanan dengan minyak goreng untuk menghindari lengket.
3. Pergunakan jepitan untuk membalik makanan.
Penerapan teknik dasar grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan
makanan diantaranya daging, daging cincang,ikan, dan ayam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar