Rabu, 17 Mei 2017

Kliping bencana alam diindonesia



BENCANA ALAM


1.      Kliping Bencana Tsunami Ende



Tsunami ini terjadi di Flores Nusa Tenggara Timur (NTT), tepat pada 12 Desember 1992. Ya, sekitar 14 tahun lalu. Seperti tsunami lainnya, bencana ini di awali gempa bumi berkekuatan 7,8 SR. Gempa berpusat di Lepas Pantai Utara Bagian Timur Pulau Flores.
Tahukah sahabat academic, gempa berkekuatan 7,8 tersebut dirasakan sampai Pulau Bali. Kira-kira berjarak 700 km ke Barat. Setelah kejadian gempa bumi, daerah ini dihempas tsunami hingga Pantai Flores dengan kecepatan dua menit setelah gempa pertama.


Letak gempa berada di kedalaman 35 km Barat Laut Maumere yang merupakan kota terbesar di Pulau Flores. Setelah gempa dan tsunami terjadi, daerah ini masih mengalami gempa susulan berkali-kali. Tercatat lebih dari seribu gempa sususan yang terpantau oleh tim survei lapangan selama sepekan mulai 30 Desember-5 Januari 1992.
Dengan adanya gempa bumi dan tsunami tersebut, kawasan  pantai di sebelah Barat Tanjung Batumanak itu kini menjadi lebih tinggi dan bergeser sekitar 5-1.1m subsidence di sisi timur dan di desa Kolisia 1.6m.
Bencana di atas telah merenggut nyawa 2100 orang dengan berbagai kerusakan baik materil maupun non-materiil. Selebihnya 18000 rumah rusak akibat gempa dan tsunami.

2. Kliping Bencana Gunung Kelud



Masih ingat trgaedi bencana tahun 1919? Ya, tepat 19 Mei 1919 berlokasi di Jawa Timur sebuah gunung besar meletus. Gunung itu merupakan Gunung Kelud dengan ketinggian puncaknya mencapai 1,731 m (5,679).
Sebelum letusan terjadi, gunung ini menyebarkan hujan abu yang mengarah ke arah Timur. Di berbagai daerah Indonesia pun diselimuti debu-debu dari Gunung Kelud. D Bali sendiri, hujan abu terjadi ada 21 Mei 1919 karena tiupan angin yang bergantian.


Tahukah sahabat academic, bahwa endapan abu yang dihamburkan Gunung Kelud saat erupsi mencapai 284 juta m3.  Jumlah ini setrar 100 juta m3 batuan besit. Secara keseluruhan terdapat 190 juta m3 material telah di hempaskan dari perut Gunung Kelud.
Jumlah korban yang meninggal akibat meletusnya Gunung Kelud berjumlah 5.115 orang. Melestusnya gunung kelud mengakibatkan berbagai kerusakan rumah-rumah yang dipenuhi abu-abu vulkanik. Bukan itu saja, serangan penyakit tidak bagus untuk pernafasan mengancam penduduk yang terkena abu vulkanik.

3. Kliping Bencana Gempa Bumi Sumatera Barat


Tahukah sabat academic, bencana selanjutnya di daerah Provinsi Sumatera Barat. Tepat pukul 17.16 WIB pada 30 September 2009 wilayah ini diguncang gempa dahsyat berkuatan 7,6 SR. Adapun pusat gempa terjadi di daerah Pantai Sumatera 50 km Barat Laut Padang.


Akibat adanya bencana ini, jumlah korban mencapai 6.234 tewas. Korban tewas tersebar di  kota dan 4 kabupaten di Sumateara Barat. Sedangkan korban luka mencapai 1.214, luka ringan 1.699 dan korban hilang berjumlah satu orang. Tak hanya itu saja, 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rusak sedang dan 78.604 rusak ringan.

4. Kliping Bencana Gempa Bumi Tektonik 5,9 SR di Yogyakarta

Add caption

 

Bencana selanjutnya adalah bencana yang terjadi di daerah kota pendidikan sekaligus kebudayaan. Yogyakarta, pada 27 Mei 2006 diguncang dengan guncangan dahsyat berkekuatan 5,9 SR. Adapun pusat gempa berada di wilayah 25 km Selatan-Barat Daya Yogyakarta.
Gempa yang terjadi di pagi hari 5 menit menuju pukul 6 tersebut tidak terjadi kepanikan. Setelah setengah jam, masyarakat pun berkumpul di tempat-tempat umum. Tiba-tiba datanglah 3 orang boncengan dalam satu motor sambil berteriak, “Banyune wes kethuk Siluk” (Air sudah sampai Jembatan Siluk).


Masyarakat pun berhamburan lari menyelematkan diri masing-masing. Banyk di antara kami termasuk penulis naik gunung. Ya, kala itu seluruh warga Jogja pasti terbayang bagaimana dahsyatnya tsunami di Aceh.
Namun ternyata kabar tersebut hanya isapan jempol. Meski warga sudah terlanjur naik ke gunung-gunung, bahkan pergi ke luar kota, namun banyak di antara mereka yang tak kembali ke desa.
Saat kejadian itu, terdapat dua persepsi masyarakat Jogja. Bagi warga Jogja yang tinggal di daerah utara, mereka mengira bahwa gempa bumi berasal dari Gunung Merapi yang meletus, sehingga mereka berlari menuju ke kea rah selatan.


Begitu sebaliknya, warga Jogja yang berada di daerah selatan berlari ke arah utara karena mengira gempa terjadi berasal dari pantai selatan. Setelah kejadian gempa, malamnya semua listrik padam. Bahkan selama berbulan-bulan belum ada aliran listik. Hanya beberapa tempat saja yang menggunakan listrik daya ganshet.
Adanya gempa di Joga tersebut menelan korban sebanyak 5.716 dengan korban terbanyak berada di daerah Bantul dan korban luka-luka mencapai 7.927 orang (Media Center, 7 Juni 2006).

5. Kliping Bencana Tsunami Gunung Krakatau



Tahukah Anda sahabat academic? Letusan gunung yang dahsyatnya setara 30.000 kali lipat dari bom yang terjadi di Nagasaki dan Hiroshima Jepang. Ya, letusan Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda tepatnya persis di antara pulau Jawa dengan pulau Sumatra itulah jawabannya.
Letusan yang terjadi 129 tahun lalu tepantnya 26 Agustus 1883 tersebut konon terdengar sampai Australia dan bahkan Afrika dengan kejauhan mencapai 4.653 km.

Dari adanya ledakan Gunung Krakatau ini, gelombang tsunami setinggi 40 meter muncul menerjang Hawaii. Tsunami tersebut menghancurkan 195 desa-desa di sepanjang Merak hingga Karawang bahkan sampau sumatera bagian selatan.
Dan tahukah Anda, korban yang tewas saat itu berjumlah 36.000 jiwa. Itu sama saja seperti korban dijajar di pinggir jalan yang panjangnya sepanjang jalan antara Yogyakarta hingga Jakarta!

6. Kliping Bencana Letusan Gunung Tambora

Add caption


April 1815, Gunung Tambora mengalami klimaks letusan. Gejala tersebut sudah terlihat ketika tahun 1812 gunung yang mempunyai ketinggian 4300 m3 ini menjadi lebih aktif. Tahukah Anda, letusan Gunung Tambora yang terjadi 1815 ini masuk ke dalam tujuh VEI (Indeks Letusan Gunung Internasioanl).
Data yang diperoleh  VEI menyebutkan bahwa semburan tefrit sebesar 1.6 x 1011 meter kubik. Akibat letusan ketiga ini, semburannya sempat mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Bayangkan, aktivitas letusan tambora tersebut baru terhenti setelah tanggal 15 Juli 1815. Ya, itu artinya letusan terjadi selama 3 bulan lamanya!
.

Terbayangkan kan dahsyatnya? Gunung yang terletak di Kabupaten Dompi Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut tentunya menimbulkan tsunami dari berbagai pantai. Adapun tsunami terjadi setelah gempa akibat letusan Gunung Tambora memuncak pada 10 April 1815 dengan ketinggian di atas 4 meter.
Adapun ketinggian semburan abu vulkanik mencapai lebih dari 43 km. Dan luar biasanya, sebab daya tarik gravitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu letusan menetap di lapisan troposper selama beberapa taun, turun melalui hujan dan kembali ke bumi.
Beberapa dampak luar biasa yang terjadi saat letusan Gunung Tambora antara lain korban jiwa berjumlan 92.000 orang. Sudah jelas bahwa terdapat berbagai kerusakan baik rumah, lahan pertanian, peternakan dan tidak bagus untuk peternakan.


Tak hanya itus saja, dampak lain juga menyebar hingga ke luar negeri seperti Cina, Eropa dan Irlandia. Negara-negara itu gagal panen karena kondisi iklim berubah drastis.
Selain itu, akibat letusan Guunnung Tambora,  hujan terjadi selama 8 minggu mengakibatkan epidemic tifus menewaskan 65.000 jiwa di Inggris dan Eropa.
Letusan Gunung Tambora juga menjadi salah satu pemicu kerusahan di perancis. Pasalnya, akibat abu vulkanik yang menyebar di seluruh dunia, menyebabkan berbagai Negara termasuk Perancis gagal panen.
Tambora juga mengubah sejarah Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan mengalami kelaparan pada 1815 di Waterloo.

7. Kliping Bencana Tsunami Aceh

Add caption
Masih segar di ingatan warga Indonesia dan bahkan dunia. Gempa dan tsunami dahsyat yang terjadi di penghujung tahun tepatnya 26 Desember 2004. Gempa disusul tsunami tersebut terjadi di Kota Berjuluk Serambi Mekkah Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika.


Karena kekuatan gempa begitu besar mencapai 8,5 SR, ketinggian tsunami mencapai 35 meter. Gempa berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,5 BT di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan Kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darusslam). Gempa tersebut disertai gelombang pasang tsunami yang menyapu di berbagai negara seperti Indonesia meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, Sri Langka indiam Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.

Dari berbagai laporan, korban tewas mencapai 1055.262 orang sesuai data dari Kementrian sosial RI. Adapun total korban luka-luka sebanyak 124.057 orang dan dari jumlah korban tersebut sebanyak 100.000 korban banyak yang berasal dari Provinsi Aceh dan Sumatera Utara sebagai daerah utama yang diterjang tsunami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar